Bagi konsultan public affairs dan komunikasi seperti Kiroyan Partners (KP), cara yang paling penting dalam mempertahankan reputasi di masa pandemi ini adalah mengedepankan kepentingan stakeholder.
JAKARTA, PRINDONESIA.CO - Mereka harus tetap meyakinkan mampu memberikan layanan prima, meski bekerja dari rumah. Untuk sampai ke tahap itu, CEO and Principal Consultant Kiroyan Partners Verlyana (Veve) Hitipeuw menekankan pentingnya melakukan mitigasi isu. “Kami sudah memonitor perkembangannya setelah libur tahun baru 2020, jauh sebelum wabah Covid-19 masuk ke Indonesia,” katanya melalui jawaban tertulis, Senin (20/4/2020).
Selain memonitor, mereka juga mengindentifikasi dampak pandemi ini kepada klien dan perusahaan. “Kita tidak hidup di ruang hampa. Setiap organisasi pasti akan terhubung dan terpengaruh oleh faktor-faktor eksternal, termasuk pandemi ini,” ujarnya.
Langkah selanjutnya adalah merancang komunikasi krisis. Ada tiga tahapan: komunikasi sebelum krisis, saat krisis dan setelah krisis. Makin dini deteksi krisis, makin besar potensi untuk dapat memperkecil dampak yang akan dirasakan perusahaan saat terjadi krisis. “Tahap pertama inilah yang krusial. Upaya memantau dan mengelola isu termasuk ke dalam tahapan ini,” imbuhnya.
- BERITA TERKAIT
- Komunikasi Publik di Persimpangan: Tantangan dan Peluang Pemerintahan Baru
- Mengelola Komunikasi Publik IKN dalam Masa Transisi
- Komunikasi Publik IKN: Membangun Sinergi Semua "Stakeholder"
- Komunikasi Publik IKN: Tampak Belum Kompak
- Komunikasi Publik IKN: Mengukur Dampak Sosial dan Ekonomi