
Ada kalanya guncangan suatu industri memengaruhi harga saham. Sebelum krisis terjadi dan memengaruhi harga saham, penting bagi tim komunikasi memiliki sensitivitas terhadap isu.
JAKARTA, PRINDONESIA.CO - Hal ini diungkapkan oleh pengamat komunikasi dan Dosen LSPR PGP Bambang Sumaryanto dalam keterangan tertulisnya kepada PR INDONESIA, Rabu (23/2/2022). Ada dua faktor utama yang dapat memengaruhi tingkat kepercayaan investor. Yang pertama adalah kinerja perusahaan dalam beberapa tahun ke belakang. Kedua, reputasi para pengelola atau board of director (BOD). “Investor akan menilai seberapa konsisten kinerja perusahaan dan seberapa mampu para direksi dalam mewuudkan target yang telah disampaikan,” ujar mantan Communications Director P&G Indonesia ini. Informasi yang diperoleh investor ini bersumber dari perusahaan dan berbagai stakeholder pasar modal seperti analis, lembaga rating, dan media bisnis.
Bambang melanjutkan, fluktuasi saham secara umum mengikuti dinamika indeks pasar saham. Namun ada kalanya guncangan suatu industri memengaruhi harga saham. Seperti kasus industri perjalanan dan perhotelan di masa pandemi. “Ada pula yang bersifat kasuistik seperti performa keuangan perusahaan atau krisis lain seperti seruan boikot, skandal direksi, atau penutupan gerai oleh retailer,” ujarnya.
- BERITA TERKAIT
- Fundamental Insight Public Relations Indonesia dalam Satu Dekade
- Transformasi Praktik PR di Tengah Kemajuan AI
- "Flexing", Gagapnya Komunikasi Internal, dan Peran PR Mengelola Reputasi
- Fenomena "Flexing" dan Gagalnya Penerapan "Good Governance"
- "Flexing", Hobi yang Mempertaruhkan Reputasi Organisasi