Praktisi public relations (PR) harus berani menaklukkan tantangan yang timbul ketika menyusun strategi program PR agar berdampak signifikan kepada target khalayak yang dituju.
JAKARTA, PRINDONESIA.CO - Pernyataan tersebut dikemukakan Steve Saerang, Senior Vice President Corporate Communications Indosat Ooredoo Hutchison, saat menjadi pembicara workshop “Merancang Strategi Program PR yang Bereputasi Unggul” di Semarang, Kamis (24/3/2022). Menurutnya, apabila mampu melewati tantangan yang terjadi, pada akhirnya praktisi PR mampu berkontribusi membantu perusahaan mencapai tujuan.
Pria yang sudaah lebih dari 14 tahun meniti karier di industri penyedia layanan telekomunikasi itu memberi contoh ketika Indosat berada di titik terpuruk pada tahun 2020. Perusahaan merugi. Evaluasi annual report dan analisis SWOT segera dilakukan agar masalah segera terurai. Reputasi perusahaan juga harus diselamatkan.
Di hadapan puluhan peserta workshop, Steve lantas mengupas langkah-langkah dalam menyelamatkan reputasi kala itu. Pertama, membuat kerangka kerja (framework). “Framework itu penting karena dapat membantu kita dalam mengelaborasikan perkembangan perusahaan dan cara internal bangkit, lalu percaya lagi kepada perusahaan,” ujarnya.
- BERITA TERKAIT
- Komunikasi Publik di Persimpangan: Tantangan dan Peluang Pemerintahan Baru
- Mengelola Komunikasi Publik IKN dalam Masa Transisi
- Komunikasi Publik IKN: Membangun Sinergi Semua "Stakeholder"
- Komunikasi Publik IKN: Tampak Belum Kompak
- Komunikasi Publik IKN: Mengukur Dampak Sosial dan Ekonomi