Sebagai bagian dari proses pengelolaan stakeholder (stakeholder management), pemetaan stakeholder sangat penting dilakukan karena akan berdampak terhadap keberlanjutan bisnis. Mengapa demikian?
JAKARTA, PRINDONESIA.CO - Sebelum membedah lebih dalam mengenai pemetaan pemangku kepentingan (stakeholder mapping), Herry Ginanjar, pakar stakeholder management, melalui wawancara via telepon kepada PR INDONESIA, Kamis (26/8/2022), mengajak praktisi public relations (PR) untuk lebih dulu memahami perbedaan antara audiens sasaran dengan stakeholders.
Menurutnya, berbeda dengan audiens sasaran, perusahaan tidak bisa memilih stakeholder-nya. Meski demikian, stakeholder justru berperan penting atau sangat berpengaruh bagi keberlanjutan perusahaan.
Perbedaan lain antara audiens dengan stakeholder adalah dari bentuk komunikasinya. Biasanya, kata Herry, PR melakukan komunikasi satu arah. “PR biasanya berkomunikasi sebatas untuk menyampaikan informasi,” ujarnya. Kalaupun dua arah, bentuk komunikasinya pun asimetris (asymmetrical two ways communication). Misalnya, sebatas menyebarkan survei. Sementara, kepada stakeholder, PR harus berkomunikasi dua arah secara simetris atau symmetrical two ways communication.
- BERITA TERKAIT
- Komunikasi Publik di Persimpangan: Tantangan dan Peluang Pemerintahan Baru
- Mengelola Komunikasi Publik IKN dalam Masa Transisi
- Komunikasi Publik IKN: Membangun Sinergi Semua "Stakeholder"
- Komunikasi Publik IKN: Tampak Belum Kompak
- Komunikasi Publik IKN: Mengukur Dampak Sosial dan Ekonomi