Tragedi Kanjuruhan: Momentum Pembenahan

PRINDONESIA.CO | Senin, 09/01/2023
Adhi Pratama, Head of Communications PT PBB
Dok. Pribadi

Kesadaran melakukan transformasi industri dan tata kelola persepakbolaan di tanah air sudah dimulai oleh Persib. Tepatnya, setelah insiden dua Bobotoh mereka tewas akibat berdesakan di pintu masuk stadion.

JAKARTA, PRINDONESIA.CO - Sebelum masyarakat berteriak dan mendesak agar segera dilakukan transformasi penyelenggaraan sepak bola, langkah ini sudah lebih dulu diwujudkan oleh PT PERSIB Bandung Bermartabat (PBB), perusahaan yang menaungi klub sepak bola Persib Bandung.                              

Momentum transformasi penyelenggaraan sepak bola di Persib itu terjadi setelah adanya insiden dua Bobotoh, julukan bagi pendukung klub Persib Bandung, yang tewas di pintu masuk Gelora Bandung Lautan Api (GBLA), akibat berdesakan-desakan saat laga pramusim Piala Presiden 2022 antara Persebaya melawan Persib pada 17 Juni 2022.

Tak ingin kejadian serupa kembali terulang, manajemen PBB segera merapatkan barisan. Mereka melakukan evaluasi penyelenggaraan pertandingan untuk menyempurnakan sistem di berbagai aspek. Menurut Adhi Pratama, Head of Communications PT PBB yang diwawancarai secara eksklusif oleh PR INDONESIA, Sabtu (22/10/2022), ada beberapa potensi krisis yang patut diwaspadai dalam pertandingan sepak bola. Mulai dari proses pembelian tiket, masuk stadion, saat pertandingan berjalan, sampai skor akhir pertandingan.