Perekonomian dunia tahun 2023 diproyeksikan bakal kelam akibat proses pemulihan pascapandemi COVID-19 yang belum selesai, ditambah adanya ancaman perang. Apa kontribusi yang bisa diberikan oleh public relations (PR)?
JAKARTA, PRINDONESIA.CO - Menjelang tutup tahun, sudah banyak lembaga internasional yang memproyeksikan perekonomian dunia akan menghadapi situasi yang tidak menentu pada tahun 2023. Proyeksi serupa juga disampaikan oleh Kepala Pusat Riset Ekonomi Makro dan Keuangan Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Zamroni Salim dalam wawancaranya bersama PR INDONESIA di Jakarta, Jumat (23/12/2022).
Menurutnya, situasi tidak menentu tersebut disebabkan oleh dua faktor. Pertama, proses pemulihan pascapandemi COVID-19 yang belum tuntas. Kedua, meningkatnya ketegangan geopolitik di level global antara Rusia-Ukraina pada 2022 dan status perang antara kedua negara yang belum diketahui akan usai. Serta, kemungkinan perang semakin memanas dan melibatkan banyak negara.
Peringatan serupa pernah dikemukakan oleh Presiden RI Joko Widodo saat memberikan pidato pada acara BUMN Startup Day, Selasa (27/9/2022). Menurut Presiden, tahun 2023 merupakan tahun yang kelam bagi perekonomian dunia. Ancaman kegelapan semakin nyata dengan situasi ekonomi dan geopolitik dunia yang tidak kunjung membaik.
- BERITA TERKAIT
- Komunikasi Publik di Persimpangan: Tantangan dan Peluang Pemerintahan Baru
- Mengelola Komunikasi Publik IKN dalam Masa Transisi
- Komunikasi Publik IKN: Membangun Sinergi Semua "Stakeholder"
- Komunikasi Publik IKN: Tampak Belum Kompak
- Komunikasi Publik IKN: Mengukur Dampak Sosial dan Ekonomi