Tahun politik akan sangat berdampak pada perusahaan. Oleh karenanya, perusahaan memerlukan konsultan PR dan public affairs untuk melakukan analisis dan monitoring agar dapat mengarahkan bisnis ke depan.
JAKARTA, PRINDONESIA.CO – Pesta demokrasi, Pemilu 2024, sudah di depan mata. Di tahun politik ini, konsultan public relations (PR) dan public affairs tidak melulu diajak bermitra oleh klien politik atau kontestan pemilu. Tapi, ikut membantu korporasi, terutama multinasional dan tbk., untuk melakukan analisis. Begitu kata CEO & Principal Consultant Kiroyan Partners (KP) Verlyana Hitipeuw dalam wawancaranya bersama PR INDONESIA, Jumat (10/2/2023).
Menurutnya, hal ini dikarenakan bagi perusahaan tahun politik memiliki tantangan dan risiko tersendiri. Sebab, berdasarkan analisis politic, economic, social, technology, environment, legal (PESTEL), politik menjadi salah satu nonmarket issue yang dapat memengaruhi bisnis.
Pengaruhnya ini umumnya dirasakan oleh perusahaan yang terlibat dalam proyekproyek strategis pemerintah. Karena sedang memasuki tahun politik, bisa saja perusahaan yang bersangkutan memilih mengubah atau bahkan mengalami perubahan timeline yang disebabkan oleh perubahan kepemimpinan.
- BERITA TERKAIT
- Komunikasi Publik di Persimpangan: Tantangan dan Peluang Pemerintahan Baru
- Mengelola Komunikasi Publik IKN dalam Masa Transisi
- Komunikasi Publik IKN: Membangun Sinergi Semua "Stakeholder"
- Komunikasi Publik IKN: Tampak Belum Kompak
- Komunikasi Publik IKN: Mengukur Dampak Sosial dan Ekonomi