Tahun depan, yang kondisinya dipredikasi masih tidak pasti, menuntut praktisi PR mempertajam “pensilnya” lewat data dan analitik.
JAKARTA, PRINDONESIA.CO - Demikian pesan CEO Gollin Group Asia Pasific Darren Burn saat mengisi gelar wicara Konvensi Humas Nasional (KNH) 2020 bertajuk “Perspektif of Global Trends In The Area of Communication and How PR Should Align”, Sabtu (5/12/2020). Dengan memahami data dan analitik, PR dapat mendengar dan memahami lebih banyak mengenai hal-hal yang sedang menjadi kebutuhan stakeholder. Hingga pada akhirnya, PR mampu menyelesaikan masalah melalui strategi komunikasi yang berdampak pada hasil bisnis.
Darren bersama timnya di Gollin sudah melakukan langkah ini selama pandemi, dan terbukti efektif. Salah satunya, ketika Qatar Airways yang menjadi klien Gollin saat itu menjadi maskapai pertama yang membawa Alat Pelindung Diri (APD) dan peralatan pendukung kesehatan bantuan dari 14 kedutaan besar dari berbagai negara.
Berawal dari pandemi yang terjadi di Wuhan, Cina. Banyak penerbangan yang ditutup. Sementara dari pemantauan media sosial diketahui banyak orang yang ingin mengirimkan APD, masker dan peralatan pendukung kesehatan lainnya untuk keluarga mereka yang terjebak di Cina. “Kami lantas berpikir bagaimana caranya dapat memecahkan masalah ini,” ujar Darren mengenang. Sampai akhirnya, terjadilah diskusi dengan Pemerintah Cina untuk membuka jalur hijau agar Qatar Airways bisa membawa APD berikut peralatan kesehatan dari seluruh dunia.
- BERITA TERKAIT
- Komunikasi Publik di Persimpangan: Tantangan dan Peluang Pemerintahan Baru
- Mengelola Komunikasi Publik IKN dalam Masa Transisi
- Komunikasi Publik IKN: Membangun Sinergi Semua "Stakeholder"
- Komunikasi Publik IKN: Tampak Belum Kompak
- Komunikasi Publik IKN: Mengukur Dampak Sosial dan Ekonomi