Tepat 2 Maret lalu, negeri ini memeringati “ulang tahun” pandemi COVID-19 yang pertama. Berbagai peristiwa penuh dinamika sudah dilalui. Termasuk, strategi mengelola komunikasi yang tak kalah berwarna.
JAKARTA, PRINDONESIA.CO - Semua peristiwa itu menjadi pelajaran berharga. Mengutip opini dari Suryopratomo di Media Indonesia, apabila dari pandemi flu Spanyol ke COVID-19 membutuhkan waktu seabad. Ke depan, pria yang sebelumnya merupakan anggota Tim Komunikasi Publik Satgas Percepatan Penanganan COVID-19 sebelum akhirnya didapuk sebagai Duta Besar Indonesia untuk Singapura pada 14 September 2020 ini meyakini pandemi serupa akan datang lebih cepat.
Keyakinan tersebut merujuk dari karya terbaru milik Fareed Zakaria berjudul Ten Lessons for a Post-Pandemic World. Dalam buku tersebut, Zakaria menyebutkan bahwa ketidakseimbangan alam dan pemanasan global merupakan faktor yang bisa memicu munculnya penyakit-penyakit baru. “Disease of tomorrow merupakan sebuah keniscayaan,” kata Tommy, sapaan karib Suryopratomo.
Untuk itu, perlu ada kesiapan setiap negara, bahkan dunia, untuk mengantisipasi penyakit yang akan datang. Isu ini bahkan menjadi pembahasan khusus di Temasek Foundation pada Januari 2021.
- BERITA TERKAIT
- Komunikasi Publik di Persimpangan: Tantangan dan Peluang Pemerintahan Baru
- Mengelola Komunikasi Publik IKN dalam Masa Transisi
- Komunikasi Publik IKN: Membangun Sinergi Semua "Stakeholder"
- Komunikasi Publik IKN: Tampak Belum Kompak
- Komunikasi Publik IKN: Mengukur Dampak Sosial dan Ekonomi