Setahun Pandemi: Memastikan Keamanan dan Kenyamanan

PRINDONESIA.CO | Senin, 10/05/2021 | 1.668
Reputasi keamanan menjadi syarat mutlak bagi operator bandar udara (bandara). Masyarakat akan merasa aman bepergian jika bandara menerapkan protokol-protokol baru di era adaptasi kebiasaan baru.
Dok.Istimewa

Setelah layanan transportasi udara dapat kembali mengudara, industri penerbangan mulai bangkit. Pekerjaan utamanya adalah membangun kepercayaan para pengguna jasa. 

 

JAKARTA, PRINDONESIA.CO - Pandemi menjadi tantangan tersendiri bagi anak usaha Garuda Indonesia seperti PT Garuda Maintenance Facility AeroAsia Tbk (GMF). Perusahaan yang bisnis utamanya berfokus pada perawatan, perbaikan, dan perombakan pesawat, harus beradaptasi dengan situasi pandemi dengan menyediakan perawatan khusus untuk pesawat. Termasuk, pembersihan rutin dan desinfeksi untuk meminimalkan risiko penyebaran COVID-19.

Senior Manager Corporate Communications and CSR GMF AeroAsia Diorezky Yoga Pratama mengatakan, di saat pandemi mereka berhadapan dengan persepsi negatif publik terkait keamanan dan keselamatan penumpang. Hal ini dikarenakan bepergian di saat pandemi dianggap berbahaya karena berpotensi menyebarkan COVID-19.

GMF lantas menyusun berbagai strategi komunikasi agar kepercayaan publik tetap terjaga meski pandemi. Ada tiga pesan kunci yang diterapkan pada semua materi komunikasi. Yakni, “Siap untuk Melayani”, “Karena Anda Penting”, dan “Lebih Kuat Setelahnya”.