Setahun Pandemi: Kompak Berkolaborasi, Melawan Pandemi

PRINDONESIA.CO | Kamis, 13/05/2021 | 1.049
Kolaborasi memang menjadi kunci utama agar informasi memiliki daya jangkau luas dan dipahami hingga akar rumput.
Dok.Istimewa

Selama pandemi COVID-19, komunikasi publik yang dilakukan oleh pemerintah menjadi sorotan. Dari informasi itu masyarakat berharap adanya kepastian di tengah situasi yang serba tidak pasti.

JAKARTA, PRINDONESIA.CO - Sorotan itu salah satunya tertuju kepada Kementerian Kesehatan (Kemenkes). Menyadari hal itu, Kemenkes, khususnya Biro Komunikasi dan Pelayanan Masyarakat (Birokom Yanmas), aktif menyosialisasikan pesan-pesan kunci terkait COVID-19. Antara lain, protokol kesehatan COVID-19, menyosialisasikan Rumah Sakit Rujukan Penanganan COVID-19, jejaring laboratorium pemeriksaan COVID-19. Diikuti dengan menyosialisasikan pencegahan COVID-19, imbauan untuk #dirumahaja, kanal informasi resmi nasional COVID-19, hingga stop stigma negatif.

Kemenkes juga menjalankan strategi Komunikasi Risiko dan Pemberdayaan Masyarakat (KRPM) sebagai adaptasi dari panduan dan pelatihan Risk Communication and Community Engagement, yang dikeluarkan WHO. Yakni, salah satu bagian teknis dari International Health Regulation dan merupakan instrumen internasional milik WHO yang mengikat kewajiban negara-negara dalam mencegah, melindungi, dan mengendalikan wabah secara internasional.

Menurut Kepala Birokom Yanmas Kemenkes Widyawati, KRPM dapat membantu mencegah infodemik atau penyebaran informasi yang salah/hoaks. Sekaligus, membangun kepercayaan publik terhadap kesiapsiagaan dan respons pemerintah dan mendorong perubahan perilaku hidup masyarakat. KRPM menggunakan strategi yang melibatkan masyarakat dalam kesiapsiagaan dan respons serta mengembangkan intervensi yang dapat diterima secara efektif.