Wajah Humas BUMN: Bijak, Luwes, dan Adaptif

PRINDONESIA.CO | Sabtu, 03/07/2021 | 1.513
Salah satu isu dan tantangan humas IFG yang paling besar adalah proses transformasi di semua lini yang sedang dilakukan secara simultan dan paralel.
Dok.Istimewa

Indonesia Financial Group (IFG) resmi ditetapkan sebagai holding BUMN perasuransian dan penjaminan, Selasa (20/10/2020). Semua anggota yang tergabung dalam IFG segera berbenah. Termasuk dari sisi komunikasi yang dipercaya mamainkan peranan penting dalam menentukan keberhasilan proses ini.

 

JAKARTA, PRINDONESIA.CO - Penetapan tersebut merujuk pada Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 20 Tahun 2020 tentang Penambahan Penyertaan Modal Negara ke dalam Modal Saham PT Bahana Pembinaan Usaha Indonesia (BPUI) yang sekarang menjadi IFG.

IFG terdiri dari 10 anggota yakni PT Asuransi Kredit Indonesia (Askrindo), PT Jaminan Kredit Indonesia (Jamkrindo), PT Jasa Raharja, PT Asuransi Jasa Indonesia (Jasindo), PT Bahana Sekuritas, PT Bahana TCW Investment Management, PT Bahana Artha Ventura, PT Grahaniaga Tata Utama, PT Bahana Kapital Investa, dan IFG Life.

Bergabungnya sepuluh perusahaan pelat merah yang bergerak di industri asuransi, penjaminan, dan investasi ini tentulah menjadi pekerjaan rumah tersendiri bagi para pelaku humas yang terlibat di dalamnya. Keberadaan humas memegang peranan penting dalam proses penggabungan ini. Seperti yang disampaikan oleh Sekretaris Perusahaan Indonesia Financial Group (IFG) Oktarina Dwidya Sistha kepada PR INDONESIA secara tertulis, Selasa (27/4/2021).