Bukan hal mudah bagi Pertamina mengelola komunikasi untuk lima perusahaan subholding, satu bisnis perkapalan (shipping company), serta beberapa anak perusahaan yang bergerak di luar bisnis utama (non-core). Apalagi, BUMN holding migas ini baru mengalami restrukturisasi besar-besaran.
JAKARTA, PRINDONESIA.CO - VP Corporate Communication PT Pertamina (Persero) Fajriyah Usman tak menampik bahwa upaya membangun sinergi dengan seluruh subholding dan anak perusahaan memang menjadi isu tersendiri.
Alasannya, bisnis yang dikelola Pertamina tidak hanya dari hulu hingga ke hilir dari sisi energi dan migas, tetapi juga terdapat anak perusahaan pendukung, baik dari sisi operasional maupun bisnis. Sebut saja, industri pelayanan (hospitality), rumah sakit, asuransi, transportasi udara, investment portfolio management services, human capital, consulting dan jasa manajemen lainnya.
Sehingga, kata Ziah, sapaan karib Fajriyah kepada PR INDONESIA, Rabu (21/4/2021), dengan adanya integrasi secara operasional maupun manajerial dari holding dan sub holding, harapannya dapat memberikan nilai tambah yang besar bagi Pertamina. Meski pada praktiknya masing-masing sudah mendapat pembagian tugas yang ideal.
- BERITA TERKAIT
- Komunikasi Publik di Persimpangan: Tantangan dan Peluang Pemerintahan Baru
- Mengelola Komunikasi Publik IKN dalam Masa Transisi
- Komunikasi Publik IKN: Membangun Sinergi Semua "Stakeholder"
- Komunikasi Publik IKN: Tampak Belum Kompak
- Komunikasi Publik IKN: Mengukur Dampak Sosial dan Ekonomi