Sebenarnya ada manfaat yang jauh lebih besar apabila kita melakukan pengukuran PR yang tepat berbasis AMEC. Apa itu? Loyalitas pelanggan.
JAKARTA, PRINDONESIA.CO - Saat ini, tidak mudah memikat hati konsumen apalagi menjadikannya sebagai pelanggan loyal—pelanggan yang mau secara sukarela memberikan dukungan bahkan membela pada saat brand yang dicintainya diterpa masalah. Apalagi di tengah era yang sangat kompetitif dengan begitu banyaknya informasi yang membuat suasana makin bising. Itulah sebabnya keberadaan mereka menjadi penting karena merupakan salah satu faktor penentu dari keberlanjutan usaha/brand.
Kabar baiknya, menurut Maria Tobing, Director of Corporate and Public Affairs Edelman Indonesia, Minggu (23/5/2021), ada cara yang bisa kita lakukan untuk mencapai tujuan itu. Tren global menunjukkan hanya perusahaan yang rutin melakukan aktivasi kepada pelanggan yang mampu membuat brand-nya berkelanjutan. Ada kontribusi PR di sana. Namun, kontribusi itu tak akan memiliki arti apabila PR tidak melakukan tahapan komunikasi hingga pengukuran yang benar dan akurat.
”Untuk mencapai loyalitas pelanggan terhadap brand hingga sampai setinggi itu dibutuhkan rencana jangka panjang disertai pengukuran yang benar-benar terstruktur dalam setiap kegiatan PR,” katanya.
- BERITA TERKAIT
- Komunikasi Publik di Persimpangan: Tantangan dan Peluang Pemerintahan Baru
- Mengelola Komunikasi Publik IKN dalam Masa Transisi
- Komunikasi Publik IKN: Membangun Sinergi Semua "Stakeholder"
- Komunikasi Publik IKN: Tampak Belum Kompak
- Komunikasi Publik IKN: Mengukur Dampak Sosial dan Ekonomi