Siapa yang menyangka hanya dari dari suatu diskusi ringan dan meminta saran kepada para senior PR, justru membawa perubahan besar bagi tim Corporate Communication PT Pelabuhan Inonesia I (Persero).
JAKARTA, PRINDONESIA.CO - Sejak akhir tahun 2020, perusahaan yang dikenal dengan nama Pelindo 1 itu mulai menerapkan pengukuran PR berbasis AMEC. Menurut VP Corporate Communication Pelindo 1 Fiona Sari Utami, alih-alih terjebak dalam metode pengukuran kinerja lama, yakni PR Value, sudah saatnya PR memperbarui wawasan dan mengikuti perkembangan tren dunia. Sehingga, PR dapat memberikan kontribusi optimal bagi perusahaan dan juga negara.
Ia mengaku merasakan manfaat secara langsung sejak beralih dari metode PR Value ke AMEC framework. Salah satunya, key performance indicator (KPI) yang telah dirancang sejak awal perencanaan terasa lebih optimal untuk dijalankan dan lebih mudah dalam mencapainya.
“Jika dalam penilaian PR Value, kita hanya mengukur secara kuantitatif, seperti anggaran yang dikeluarkan lalu dikalikan dengan nilai pubikasi/pemberitaan yang didapatkan. Padahal, tujuan/objektivitas dari kegiatan komunikasi itu belum tentu tercapai,” katanya kepada PR INDONESIA melalui sambungan telepon, Senin (25/5/2021). “Berbeda dengan matriks AMEC yang benar-benar mengukur dari segi kualitatif,” imbuhnya.
- BERITA TERKAIT
- Komunikasi Publik di Persimpangan: Tantangan dan Peluang Pemerintahan Baru
- Mengelola Komunikasi Publik IKN dalam Masa Transisi
- Komunikasi Publik IKN: Membangun Sinergi Semua "Stakeholder"
- Komunikasi Publik IKN: Tampak Belum Kompak
- Komunikasi Publik IKN: Mengukur Dampak Sosial dan Ekonomi