Lahir dan tumbuh di tengah era digital, menjadikan Gen Z akrab dengan teknologi (technology savvy). Cenderung berpikir kreatif, serta inovatif. Potensi inilah yang ditangkap oleh Gojek.
JAKARTA, PRINDONESIA.CO - Gojek tidak hanya menyasar generasi yang lahir pada tahun 1995 – 2010 sebagai target audiens utama. Tetapi, turut melibatkan mereka secara aktif dalam membuat konten digital. Karakteristik Gen Z yang gemar bereksperimen atau melakukan suatu hal yang baru, peduli terhadap dunia terutama masalah lingkungan, politik, dan sosial ekonomi, serta memiliki rasa ingin tahu yang tinggi mendorong platform layanan on-demand, pembayaran, serta finansial itu menghadirkan berbagai inisiatif untuk mendukung gaya hidup Gen Z.
“Gojek berupaya membangun karakter brand yang kuat dan menjadi dekat dengan audiens kami, serta membangun keterlibatan dengan mereka. Sehingga konten-konten yang kami hadirkan dapat selalu menarik dan relevan dengan keseharian mereka,” ujar VP of Corporate Communications Gojek Audrey P. Petriny kepada PR INDONESIA, Selasa (22/6/2021).
Sebut saja, kampanye Cerdikiawan, Ramadan “Dekatkan yang Jauh, Kirim yang Bermakna”, serta GoFood #LebiHepi, yang sempat viral dan menyedot banyak atensi. Cara Gojek berkomunikasi dua arah dan menghadirkan layanan interaktif mampu memberi nilai tambah di kalangan Gen Z. Karena, interaksi yang bermakna serta pendekatan secara personal menjadi sangat penting dan membuat pesan menjadi lebih mudah diterima oleh audiens.
- BERITA TERKAIT
- Komunikasi Publik di Persimpangan: Tantangan dan Peluang Pemerintahan Baru
- Mengelola Komunikasi Publik IKN dalam Masa Transisi
- Komunikasi Publik IKN: Membangun Sinergi Semua "Stakeholder"
- Komunikasi Publik IKN: Tampak Belum Kompak
- Komunikasi Publik IKN: Mengukur Dampak Sosial dan Ekonomi