Audit Komunikasi: Agar Komunikasi Organisasi Lebih Efektif

PRINDONESIA.CO | Selasa, 28/09/2021 | 3.321
Puji mengatakan, audit komunikasi terdiri dari tiga model meliputi model struktur konseptual, riset evaluasi, serta profil situasional.
Dok.Istimewa

Komunikasi ibarat oksigen dalam darah yang memegang peranan vital pada kinerja tubuh manusia. Untuk memastikan sehat tidaknya sebuah organisasi, PR perlu melakukan pemeriksaan melalui audit komunikasi.

 

JAKARTA, PRINDONESIA.CO - Sayangnya, kesadaran atau kemauan untuk memeriksakan kesehatan komunikasi organisasi belum banyak dilakukan oleh para praktisi public relations (PR). Padahal, proses audit komunikasi tak kalah penting dari audit keuangan. Sebab, setiap program bisa terselenggara berkat komunikasi yang lancar. Praktik komunikasi yang lancar ini pada akhirnya akan menghasilkan informasi yang berkualitas.

Informasi itu ibarat nutrisi yang setiap saat dibutuhkan oleh organisasi. Keberadaannya tidak hanya mampu mengantarkan semua sistem pengetahuan yang diperlukan organisasi dan lingkungan. Lebih dari itu, informasi yang terus-menerus diperbaharui juga bisa menjadi acuan dalam merancang perencanaan masa depan. Demikianlah menurut Puji Lestari, dosen Audit Komunikasi UPN Veteran Yogyakarta dalam web seminar bertajuk “Audit Komunikasi dalam Public Relations” yang diselenggarakan oleh Magister Ilmu Komunikasi UPN Veteran Yogyakarta, Sabtu (10/7/2021). 

Untuk itu, PR harus mampu merespons situasi komunikasi di dalam organisasinya serta peka terhadap gejala-gejala yang muncul, seperti adanya keluhan. Sebagai seorang auditor komunikasi, Puji mengaku kerap menemui kendala. Salah satunya, auditee atau orang yang diaudit sering kali berkata tidak jujur. Sikap ketidakjujuran inilah yang justru menjadi hambatan bagi kemajuan organisasi. Oleh karenanya, audit komunikasi itu perlu didasari dari kemauan untuk menuju ke arah yang lebih baik.