Dalam menyukseskan vaksinasi, Satgas Penanganan COVID-19 harus menggandeng banyak pihak seperti komunitas dan key opinion leader. Tujuannya, agar dapat mempersuasi publik dengan cara yang empatik.
JAKARTA, PRINDONESIA.CO - Berdasarkan penelitian di 34 provinsi tentang tren kepatuhan masyarakat terhadap protokol kesehatan, hingga saat ini masih ada orang yang mengabaikan protokol kesehatan 3M meski sudah lebih dari setahun disuarakan.
Tantangan ini menjadi kesempatan bagi Satgas COVID-19 untuk kembali menjalankan kerja sama multistakeholders atau pentahelix. Dibutuhkan sikap saling bahu-membahu untuk berkontribusi memberikan edukasi sebagai agen komunikasi perubahan perilaku dan menjadi duta bagi orang-orang di sekitar kita.
Solusinya, menyamakan persepsi antarkementerian dan instansi lain. “Kami secara rutin bertemu dengan Satgas, Kominfo, Kemenkes, bahkan dengan berbagai instansi yang lain,” ujar Kepala Sub Bidang Komunikasi Publik Satgas Penanganan COVID-19 Troy Pantouw, dikutip dari buku Energi Kebaikan & Komunikasi Empatik. Pertemuan ini bertujuan menyamakan pandangan dan suara terkait penanganan COVID-19, informasi 3M protokol kesehatan, dan perubahan perilaku di masyarakat.
- BERITA TERKAIT
- Komunikasi Publik di Persimpangan: Tantangan dan Peluang Pemerintahan Baru
- Mengelola Komunikasi Publik IKN dalam Masa Transisi
- Komunikasi Publik IKN: Membangun Sinergi Semua "Stakeholder"
- Komunikasi Publik IKN: Tampak Belum Kompak
- Komunikasi Publik IKN: Mengukur Dampak Sosial dan Ekonomi