Pandemi mengharuskan semua orang berubah menjadi lebih digital, gesit, fleksibel, dan cepat. Jika dulu hal-hal seperti ini sulit untuk dilakukan, sekarang ini menjadi mode untuk bertahan hidup.
JAKARTA, PRINDONESIA.CO - Hal inilah yang diungkapkan oleh CEO H+K Strategies Indonesia Marianne Admardatine kepada PR INDONESIA, Selasa (26/10/2021). Marianne mengatakan, saat ini kita semua harus berubah dan beradaptasi serta menawarkan cara baru untuk berpikir dan mencari pendekatan baru untuk seluruh aktivitas public relations (PR).
Menurut riset yang dilakukan oleh Kantar yang dirilis 13 Oktober 2021, saat ini kecemasan masyarakat tentang kesehatan dan ekonomi menurun seiring adanya program vaksinasi dan kegiatan ekonomi yang sudah kembali dibuka. Sebaliknya, kecemasan mental karena tidak leluasa melakukan sosialisasi justru lebih tinggi dialami generasi muda. Terutama, mereka yang berdomisili di wilayah Jabodetabek dibandingkan daerah lain.
Masih merujuk dari riset Kantar, secara nasional, tingkat mobilitas meningkat tajam bahkan hampir mencapai tingkat sebelum COVID-19. Namun, peningkatan mobilitas ini terjadi di tempat belanja dan rekreasi. Sementara keinginan untuk kembali ke tempat kerja masih rendah. Menurut Marianne, hal ini mencerminkan bahwa masyarakat lebih nyaman bekerja dari rumah.
- BERITA TERKAIT
- Komunikasi Publik di Persimpangan: Tantangan dan Peluang Pemerintahan Baru
- Mengelola Komunikasi Publik IKN dalam Masa Transisi
- Komunikasi Publik IKN: Membangun Sinergi Semua "Stakeholder"
- Komunikasi Publik IKN: Tampak Belum Kompak
- Komunikasi Publik IKN: Mengukur Dampak Sosial dan Ekonomi