Pandemi selama hampir dua tahun ini telah memberikan pengalaman berharga bagi Tim Corporate Communication Danone Indonesia dalam mengelola komunikasi perusahaan.
JAKARTA, PRINDONESIA.CO - Tugas dan tanggung jawab tim komunikasi perusahaan semakin lebar. Pun dengan ekosistem komunikasi digital yang kian kompleks. Menurut Direktur Komunikasi Danone Indonesia Arif Mujahidin, pelajaran terpenting yang mereka rasakan dalam mengelola strategi komunikasi baik internal maupun eksternal adalah kemampuan memberikan arahan dengan cepat, beradaptasi, serta fleksibilitas tinggi. Apalagi industri esensial seperti Danone yang dituntut untuk terus beroperasi dan mampu menjaga seluruh komponen perusahaan dari hulu hingga hilir dapat beradaptasi serta bekerja maksimal, meski situasinya serba tidak pasti
Kondisi ini juga menuntut ia bersama timnya untuk mampu berpikir, mengambil keputusan, sekaligus melaksanakan strategi guna merespons segala bentuk perubahan yang terjadi dengan cepat. Mulai dari cara kerja, memastikan kerja sama tim tetap terjaga, serta mampu mendukung perusahaan mencapai target bisnisnya. “Kecerdasan dalam beradaptasi dan kekompakan tim menjadi kunci untuk mencapai target kerja yang diharapkan oleh perusahaan,” katanya kepada PR INDONESIA, Minggu (24/10/2021).
Tahun 2022, kata Arif, rendahnya tingkat literasi masyarakat, kehadiran komunitas komunikator berbayar layaknya pendengung komersial (buzzer), dan influencers dengan jumlah pengikut yang besar, serta tren buzzerism, yakni penggunaan buzzer untuk mempropaganda pesan masih akan menjadi warna dalam kinerja PR.
- BERITA TERKAIT
- Komunikasi Publik di Persimpangan: Tantangan dan Peluang Pemerintahan Baru
- Mengelola Komunikasi Publik IKN dalam Masa Transisi
- Komunikasi Publik IKN: Membangun Sinergi Semua "Stakeholder"
- Komunikasi Publik IKN: Tampak Belum Kompak
- Komunikasi Publik IKN: Mengukur Dampak Sosial dan Ekonomi