Selama pandemi, mengelola komunikasi internal di perusahaan konsultan komunikasi seperti PT Alaksir Cipta Aksara sekalipun, merupakan tantangan tersendiri. Hal ini harus diatasi agar kekompakan tim senantiasa terjaga.
JAKARTA, PRINDONESIA.CO - Sama seperti yang dialami sebagian besar pelaku bisnis yang bergerak di sektor agensi public relations (PR), pandemi juga turut memukul aktivitas PT Alaksir Cipta Aksara. Beberapa klien menunda bahkan membatalkan program yang telah disepakati sebelumnya. Hal ini membuat Santi Djiwandono, internal communication specialist PT Alaksir Cipta Aksara, harus memutar otak.
Demi dapat bertahan di tengah kelesuan industri, mau tidak mau, perusahaan harus beradaptasi secepat mungkin dengan situasi dan kondisi yang ada. Baginya, yang terpenting jangan sampai ada pegawai yang harus “dirumahkan”. Segala bentuk trial error pun dilakukan, baik dalam proses produksi maupun peningkatan pada aspek teknologi. “Kami menerapkan fleksibilitas jam dan tempat kerja,” ujar Santi secara tertulis kepada PR INDONESIA, Senin (18/10/2021).
Namun, di antara sekian tantangan yang mesti dihadapi, Santi menilai mengelola komunikasi internal merupakan yang terberat. Khususnya, dalam rangka menjaga kekompakan tim. Sebelum pandemi, membangun dialog bersama tim terasa mudah. Ia meyakini dialog adalah wadah terbaik untuk saling menyampaikan aspirasi, uneg-uneg, pertanyaan, permintaan, dan lainnya.
- BERITA TERKAIT
- Komunikasi Publik di Persimpangan: Tantangan dan Peluang Pemerintahan Baru
- Mengelola Komunikasi Publik IKN dalam Masa Transisi
- Komunikasi Publik IKN: Membangun Sinergi Semua "Stakeholder"
- Komunikasi Publik IKN: Tampak Belum Kompak
- Komunikasi Publik IKN: Mengukur Dampak Sosial dan Ekonomi