G20: Menata Ulang Arsitektur Kesehatan Global

PRINDONESIA.CO | Senin, 07/03/2022 | 1.150
Melalui perhelatan Group of Twenty (G20) Indonesia, Kemenkes memperkenalkan jalur kesehatan G20. Tujuannya, untuk menentukan arah perjalanan dunia dalam mengakhiri pandemi.
Dok.Istimewa

Selama hampir dua tahun ini, sistem kesehatan dunia mengalami tekanan luar biasa akibat pandemi COVID-19. Banyak pelajaran berharga yang bisa dipetik. Isu inilah yang akan menjadi salah satu bahasan utama forum G20.

 

JAKARTA, PRINDONESIA.CO - Ya, ada banyak isu kesehatan yang mengemuka. Data Kementerian Kesehatan (Kemenkes) yang diuraikan oleh Kepala Biro Komunikasi dan Pelayanan Masyarakat (Rokomyanmas) Kemenkes Widyawati kepada PR INDONESIA secara tertulis, Senin (17/1/2022), menunjukkan bahwa hanya 20 persen dari pasokan vaksin global yang tersedia untuk negara berkembang. Padahal, jumlah penduduknya hampir setengah dari populasi dunia. Miris. Tapi, begitulah fakta yang terjadi di dunia saat ini.  

Belum lagi soal perbedaan yang mencolok terkait kapasitas berbagai negara dan wilayah untuk mendeteksi dan memantau patogen yang muncul dengan surveilans genomic. Yakni, upaya pelacakan dan pemantauan genom virus corona untuk mencegah meluasnya penyebaran virus.

Isu lainnya adalah sektor kesehatan hingga saat ini belum memiliki mekanisme global yang dapat dengan cepat memobilisasi sumber daya, baik dalam hal pendanaan maupun penanggulangan medis penting lainnya dalam menanggapi krisis kesehatan masyarakat.