Terpilihnya Indonesia sebagai negara berkembang pertama yang menjadi Presidensi G20 menorehkan sejarah baru. Inilah momentum bagi Indonesia selaku tuan rumah untuk melakukan branding sekaligus melesatkan reputasinya di kancah internasional.
JAKARTA, PRINDONESIA.CO - Terhitung selama setahun penuh sejak tanggal 1 Desember 2021 hingga KTT G20 pada November 2022, Indonesia resmi memegang Presidensi G20. Forum G20 menjadi peluang besar bagi Indonesia untuk meningkatkan konsumsi domestik dalam negeri hingga Rp 1,7 trilliun, penambahan PDB yang diperkirakan mencapai Rp 7,47 trilliun, serta pelibatan tenaga kerja sekitar 33 ribu pekerja di berbagai sektor industri.
“Jadi, secara ekonomi, pemerintah berharap momen ini akan mendorong kepercayaan dari investor global untuk percepatan pemulihan ekonomi nasional,” ujar Kepala Biro Komunikasi, Layanan Informasi, dan Persidangan (KLIP) Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian Haryo Limanseto kepada PR INDONESIA melalui jawaban tertulis, Sabtu (15/1/2022).
Menurut Haryo, pemerintah menginginkan agar forum G20 tidak sebatas menjadi narasi atau kegiatan seremonial. Lebih dari itu, mampu melahirkan terobosan-terobosan besar yang bertujuan membantu dunia agar dapat keluar dari krisis dan menjadi lebih baik serta tangguh.
- BERITA TERKAIT
- Komunikasi Publik di Persimpangan: Tantangan dan Peluang Pemerintahan Baru
- Mengelola Komunikasi Publik IKN dalam Masa Transisi
- Komunikasi Publik IKN: Membangun Sinergi Semua "Stakeholder"
- Komunikasi Publik IKN: Tampak Belum Kompak
- Komunikasi Publik IKN: Mengukur Dampak Sosial dan Ekonomi